judul gambar

Profil Desa Bulumargi



Desa Bulumargi adalah desa yang terbentuk dari zaman kolonial Belanda dan belum ada perubahan atau pemekaran sehingga rasa kekeluargaan disetiap warganya masih terpelihara dengan baik.

Desa Bulumargi terletak sekitar 8,5 KM sebelah timur dari pusat kota Kecamatan Babat dengan jumlah penduduk sebanyak 3.625 Jiwa. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani sehingga tidak salah bila dalam desa ini terdapat sekitar 5 (lima) kelompok tani dengan klasifikasi tingkat lanjut (menurut data UPT Dinas Pertanian dan Kehutanan Kecamatan Babat).

Desa Bulumargi memilik lima Dusun yang masing masing memiliki kultur dan sejarah tersendiri. Hal ini menjadikan Desa Bulumargi memiliki banyak keaneka ragaman sosial, budaya, kesenian.

Dengan Keaneka ragaman masyarakat, Desa Bulumargi memiliki beberapa fasilitas pendidikan yang mampu memajukan masyarakat dalam meningkatkan kehidupan berbangsa dan Negara.

Tata Pemerintahan
 
1. Pembagian Wilayah Desa

Desa Bulumargi dalam menjalankan kepemerintahannya terbagi menjadi 5 dusun, yang disetiap dusunnya dipimpin oleh seorang kepala dusun sebagai kepanjang tangan dari kepala desa dalam menjalankan tupoksinya, adapun pembagiannya adalah sebagai berikut :

• Dusun Bulugondang
• Dusun Kepoh
• Dusun Awar-awar
• Dusun Kemlagi
• Dusun Karangdowo

Setiap daerah terotorial dusun membawahi beberapa wilayah Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT), adapun rinciannya sebagai berikut :

• Dusun Bulugondang terdiri dari 1 RT
• Dusun Kepoh terdiri dari 1 RW dan 4 RT
• Dusun Awar-awar terdiri dari 2 RW dan 6 RT
• Dusun Kemlagi terdiri dari 1 RW dan 4 RT
• Dusun Karangdowo terdiri dari 1 RW dan 2 RT

Candi Slumpang Situs Peninggalan Zaman Kerajaan Erlangga


(Woro-Woro) - Tim Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala atau  BP3 Trowulan terus melakukan penggalian candi  yang terpendam di area persawahan di Dusun Slumpang, Desa Siser, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.

Hingga saat ini area persawahan yang digali mencapai  panjang dua belas meter dan lebar 12 meter serta kedalam 125 centimeter

Menurut tim BP3 Trowulan dipastikan candi yang tertanam ini  merupakan tempat pemujaan warga hindu aliran syiwa  pada massa lalu karena terdapat dua yoni. Selain itu  terdapat  parit atau sungai kecil menggelilingi candi yang mengahadap ke timur.

Dan diperkirakan candi ini dibangun pada zaman sebelum kerajaan majapahit, tepatnya zaman airlangga pada abad sebelas. Hal ini berdasarkan bentuk bangunan serta ditemukanya relief-relief bercirikan massanya kerajaan airlangga.

"Diperkirakan candi di area persawan  dusun slumpang ini ukuranya besar, karena meski sudah dilakukan penggalian dengan  dua belas meter kali dua belas meter, tim penggali belum menemukan tepian  atau pagar candi." ujar Kuswanto tim BP3 Trowulan.

Sebenarnya penggalian kali ini merupakan penggalian yang kedua. Sebelumnya pada  tahun 2012 lalu sudah dilakukan penggalian. Saat itu tim BP3 trowulan yang dibantu sejumlah pemerhati peninggalan purbakala lamongan menemukan bentangan tengan candi dan dua yoni. Namun karena keterbatasan anggaran dari Pemkab Lamongan akhirnya penggalian pertama tersebut dihentikan.

Desa Bulumargi Menjadi Sasaran TMMD Ke-90 Di Lamongan


(Woro-Woro)- Desa Bulumargi, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menjadi sasaran program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 90 di Lamongan. Letak desa yang  terpencil, membuat pembangunan di Desa Bulumargi tertinggal dibanding wilayah lain di Lamongan karena wilayahnya relative luas.

Program TMMD ini bertujuan membantu percepatan pembangunan desa tertinggal baik fisik maupun non fisik serta untuk lebih mendekatkan TNI dengan masyarakat.“Tentunya merupakan berkah tersendiri karena desa ini menjadi sasaran TMMD, “ kata camat Babat Jarwito

Desa Bulumargi sendiri menurut Jarwito, masih banyak membutuhkan sentuhan pembangunan fisik.Utamanya pembangunan infrastruktur jalan.“Akses jalan desa Bulumargi sangat luas dan belumkeseluruhan dibangun,"tandasnya.

Kades Bulumargi, Trimo Hadi, mengaku, sangat berterima kasih dengan adanya TMMD didesanya. Karena dengan TMMD ini diharapkan dapat membuka keterisoliran Desa Bulumargi yang pembangunannya masih tertinggal. “Saya akan kerahkan semua warga untuk mendukung program TMMD ini,” sambung Trimo.


Dana kegiatan pembangunan TMMD alokasinya mencapai Rp. 500 juta. Dengan kegiatan pembangunan jalan poros paving sepanjang 800 meter yang merupakan jalan poros antar dusun dan antar desa. Selain itu juga akan dilakukan pembangunan balai desa dengan ukuran 10 m X 10 m. Perbaikan irigasi pertanian dengan pengerukan embung (telaga).

TNI juga akan merehab 2 masjid desa dan membangun 5 pos kamling di 5 dusun yang ada. Selain itu 10 rumah warga juga akan diperbaiki dengan program plesterisasi rumah kurang layak huni.

Artikel berikutnya »

Ratusan TNI Serbu Desa Bulumargi Dalam Rangka TMMD Ke 90.



(Woro-Woro)-Kepala Staf Armatim (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Darwanto, S.H., M.A.P., membuka kegiatan sosial Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-90  di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Upacara Pembukaan TMMD, bertempat di Alun-Alun Kota Lamongan, Selasa (17/05), dihadiri Bupati Lamongan H. Fadeli berserta jajaran Muspida, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta Organisasi Pemuda dan Siswa Sekolah.

Kegiatan TMMD di Lamongan merupakan wujud kerjasama antara Pemkab Lamongan dengan Kodim 0812/Lamongan dalam menyikapi persoalan pembangunan yang berdasarkan pada skala prioritas, yaitu percepatan terhadap pembangunan di daerah yg masih tertinggal dan terisolir.

Kegiatan ini melibatkan 150 orang terdiri dari 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 5 Babat sebanyak 100 personil, 17 orang anggota Kodim 0812/Lamongan, 8 personil gabungan dari Kodam V/Brawijaya dan Korem 082/Mojokerto, 10 orang dari Polres Lamongan, dan 15 orang dari unsur Pemkab.
Lokasi TMMD ke-90 di Kabupaten Lamongan berada di Desa Bulumargi Kecamatan Babat. Pada tahap pelaksanaan berorientasi pada pembangunan fisik dan non fisik yg mengarah dan menyentuh langsung kepada kebutuhan masyarakat yang secara khusus belum dapat dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat itu sendiri.

Dalam sambutannya Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Parmono Edhie Wibowo yang dibacakan Kasarmatim diantaranya mengatakan, Program TMMD yang dilaksanakan secara rutin dua kali dalam setahun ini merupakan program terpadu lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan Pemerintah Daerah serta segenap lapisan masyarakat
Back To Top